Para Pesilat di Indonesia diguncangkan berita kurang baik, yaitu telat meninggalnya pesilat asal karanganyar akibat dari latihan yang sangat keras, sehingga menyebabkan nyawa melayang disaat beralngsungnya latihan tersebut.
Pada awalnya gerakan-gerakan dalam bela diri pencak silat diciptakan dengan tujuanutamanya adalah untuk melindungi diri dan mempertahankan diridari tantangan alam, Akan tetapi saat ini dalam perkembangan geraknya, gerakan pencak silat ini malah justru sangat sering digunakan untuk mempertahakan diri dari serangan musuh. Tradisi bela diri pencaksilat lebih banyak disebarkan secara turun temurun melalui lisan atau mulut ke mulut, dengan cara diajarkan oleh seorang guru kepada murid.
PB IPSI dan BAKIN tahun 1975 dalam Mulyana (2014: 84) mendefinisikan pencak silat sebagai hasil mempertahankan budaya manusia Indonesia, melestarikan eksistensinya (kemerdekaan) dan keutuhannya (persaingan) dengan alam. lingkungan hidup/alam untuk mencapai keselarasan dalam hidup guna meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pencak silat adalah salah satu aliran bela diri dalam konsep geraknya mengandung unsur yang halus, namun juga menyimpan unsur kekuatan yang dahsyat.
Akan tetapi dengan berkembangnya jaman akhirnya pada saat ini banyak sekali proses latihan pencak silat ini yang cukup extrim, seperti yang terjadi di karanganyar. Seorang pesilat meninggal saat melakukan latihan.
Akan tetapi dengan berkembangnya jaman akhirnya pada saat ini banyak sekali proses latihan pencak silat ini yang cukup extrim, seperti yang terjadi di karanganyar. Seorang pesilat meninggal saat melakukan latihan.
Kronologis
Berikut kronologis korban yang meninggal saat silat dari pukul 19:30 WIB hingga 23:45 WIB di Lapangan Kerjo, Dusun Prayan, Desa Karangrejo, Kecamatan Kerjo. Sekitar 80 siswa dan 10 pelatih ambil bagian dalam latihan tersebut. Selama latihan, korban bersama sembilan siswa lainnya diberikan peralatan untuk pemanasan, istirahat, dan melakukan gerakan-gerakan dasar. Di akhir latihan sekitar pukul 23.30 WIB, para siswa diuji untuk menstabilkan pernapasan perut mereka. Sebagai bagian dari penguatan otot pernafasan/perut, salah satu pelatih memukul korban dengan tangan terbuka dan memukul perut korban. Korban kemudian jatuh ke depan dan kepalanya membentur tanah sehingga membuat korban kejang-kejang. Melihat situasi tersebut sekitar pukul 23.45 WIB, dua orang pelatih membawa korban dengan sepeda motor ke Puskesmas Kerjo. Di jalan atau di depan kantor kecamatan Kerjo, korban mengalami kejang lagi dan tidak bisa bergerak. Mereka kemudian tiba di Puskesmas pada pukul 23.50 WIB dan setelah diperiksa petugas, korban dinyatakan meninggal dunia. Korban juga dibawa ke RSUD Karanganyar malam itu untuk pemeriksaan lebih lanjut.Wakil Komisaris Polisi Kanganyar Purbo Adjar Waskito mengatakan, jenazah korban masih diperiksa untuk mengetahui penyebab kematiannya."Ya. Korban meninggal saat latihan [latihan silat], tapi penyebab kematiannya masih kami selidiki. Jenazah pertama kali diautopsi di RSUD Karanganyar," katanya. Paman korban, Suyudi, 64, mengatakan sepupunya mengikuti pelatihan pencak silat sekitar setahun lalu. Polisi Resor (Polres) Karanganyar menetapkan seorang pelatih silat berinisial S sebagai tersangka tewasnya seorang pemuda berinisial AH (21), warga Gempolan, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, yang meninggal dunia. waktu latihan silat, Jumat (6/5/2022). Kabid Humas AKP Polres Karanganyar Agung Purwoko mengatakan S ditetapkan sebagai tersangka setelah mengumpulkan barang bukti dalam kasus tersebut.
Penyelidikan
"Penyidik Satreskrim Polres Karanganyar telah menetapkan tersangka berinisial S," kata AKP Agung Purwoko Polsek Karanganyar, Sabtu (7/5/2022). "Kita sudah punya dua alat bukti yang cukup kuat. Namun, tidak bisa dilepaskan untuk penyidikan dan pembuktian di pengadilan," lanjutnya. Baca Juga: Pemuda Karanganyar Tewas Saat Latihan Silat Diserang Usai Agung Ditendang dan Dipukul Tersangka S yang merupakan pelatih silat, menendang dan meninju korban saat sedang berlatih silat di sebuah lapangan di Desa Karangrejo, Kecamatan Kerjo. , Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. “Melakukan tindakan kekerasan, memukul dan menendang korban. Tersangka saat ini ditahan di Rutan Polres Karanganyar," katanya. Tersangka didakwa melakukan penguntitan dan kelalaian atas perbuatannya. dalam Pasal 359 KUHP. 5 tahun penjara,” jelasnya. Menurut laporan, Wakil Kepala Polisi (Wakapolres) Karanganyar Kompol Purbo Adjar Waskito mengatakan, korban rupanya meninggal setelah dipukuli dan ditendang saat latihan kekuatan. Tubuh. Ada terluka, beberapa dibawa ke rumah sakit“Dalam kasus ini, 11 saksi diperiksa. Dari hasil keterangan saksi, saksi mengatakan korban dipukul dan ditendang oleh salah satu pelatih, kemudian korban langsung terjatuh dan kejang-kejang," kata Kompol Purbo Adjar Waskito, Jumat. (6/5/2021). Jenazah didekati.” Keterangan para saksi diarahkan ke badan, bisa dari dada ke perut, ke dahi. Tangan kosong dipukuli dan ditendang. Kami masih memeriksa angkanya. Namun keterangan saksi berbeda karena situasi malam hari dan tidak semuanya terfokus pada korban," jelasnya. (*) "Dalam perjalanan ke Puskesmas, korban sempat kejang-kejang sebelum akhirnya bisa bergerak. Saat sampai di Puskesmas, kondisinya sudah rusak," katanya. Ganjar memerintahkan melalui kepala desa.Untuk melengkapi penyidikan, kata dia, saat ini sedang dilakukan autopsi oleh Tim Forensik Polda Jateng. Otopsi ini diperlukan untuk melengkapi proses penelitian dan penyidikan.
"Hari ini, tim forensik PČR sedang memeriksa mayatnya. Dilakukan otopsi untuk mengetahui penyebab meninggalnya korban,” kata Kompol Purbo. Menurut keterangan awal saksi, tidak diketahui berapa kali korban dipukul. Dari semua keterangan saksi, Purbo mengatakan pemukulan itu dilakukan. dilakukan di dalam tulangan dan setelah itu dilakukan pemukulan sebagai penutup jebakan. “Kami masih memverifikasi jumlah memar di tubuh korban sesuai keterangan saksi. Tentu keterangan saksi berbeda. Karena keadaan (kejadian) pada malam hari. Dan tidak semuanya ditujukan kepada korban, katanya. Latihan pencak silat memang dihentikan sementara dalam proses penyidikan di tempat kejadian perkara (TKP).
Kasus ini juga serupa dengan kasus tahun lalu
yakni (MRS) seorang remaja yang meninggal pada Minggu (4/4/2021) dalam praktik silase di Palar, Klaten, dan diinformasikan adanya perubahan tersebut. mengalami MRS setelah mengikuti pelatihan silat. , Dona Hendrawan (27), kakak Ipar korban mengaku MRS mengeluh sakit usai latihan. Padahal, iparnya baik-baik saja sebelum mengambil silase. Menurut Dona, korban mengeluh nyeri dada beberapa hari lalu usai latihan.
“Beberapa hari yang lalu korban mengadu ke istri saya, setelah latihan, korban merasakan nyeri di dadanya,” lanjut Dona. MRS tidak sakit, tetapi meninggal mendadak setelah menyelesaikan latihan pencak silat. Ia meminta polisi mengusut tuntas kasus kakak iparnya itu secara mendetail hanya untuk mencari keadilan. "Saat ini kami msih menyelidiki kasus ini, kami meminta polisi untuk menyelidiki terus apa yang telah terjadi pada saudara saya, kami hanya minta keadilan saja," kata Dona. Dona juga mengatakan bahwa tujuan mengusut kasus tersebut bukan hanya untuk berusaha menang. Ia mengatakan telah meminta polisi untuk menginisiasi dan memproses kasus tersebut sehingga bisa menjadi pelajaran bagi organisasi silase lainnya. "Kami hanya ingin semua organisasi bela diri berubah menjadi lebih baik karena banyak orang telah menjadi korban standar organisasi yang buruk," harapnya.
“Beberapa hari yang lalu korban mengadu ke istri saya, setelah latihan, korban merasakan nyeri di dadanya,” lanjut Dona. MRS tidak sakit, tetapi meninggal mendadak setelah menyelesaikan latihan pencak silat. Ia meminta polisi mengusut tuntas kasus kakak iparnya itu secara mendetail hanya untuk mencari keadilan. "Saat ini kami msih menyelidiki kasus ini, kami meminta polisi untuk menyelidiki terus apa yang telah terjadi pada saudara saya, kami hanya minta keadilan saja," kata Dona. Dona juga mengatakan bahwa tujuan mengusut kasus tersebut bukan hanya untuk berusaha menang. Ia mengatakan telah meminta polisi untuk menginisiasi dan memproses kasus tersebut sehingga bisa menjadi pelajaran bagi organisasi silase lainnya. "Kami hanya ingin semua organisasi bela diri berubah menjadi lebih baik karena banyak orang telah menjadi korban standar organisasi yang buruk," harapnya.
Berikut adalah hasil kronoberita yang kurang baik dalam dunia persilatan pada tahun silam dan tahun ini.