Sejarah dan Perkembangan Seni Bela Diri Pencak Silat

     A. Perkembangan Pada Zaman Kerajaan

    Indonesia terkenal dengan kemajuan peradaban yang baik pada zaman kerajaan dengan ketangguhanny dari beberapa lini mulai dari kekuatan ekonomi dengan banyaknya tersedia bahan rempah-rempah yang dibutuhkan oleh masyarakat Eropa mulai dari Inggris, Portugis, dan Belanda. Kemudian kerajaan di Indonesia yang memiliki wilayah yang sangat luas salah satunya yaitu Kerajaan Sriwijaya yang sangat terkenal dengan wilayah yang sangat luas, hampir di seluruh Asia Tenggara, semua itu berkat dukungan dari para pasukan dan tentara yang sangat kuat. Peradaban yang kuat menjadikan kerajaan sriwijaya terkenal luas sampai kepada Semenanjung Malaka. Hampir setiap daerah diindonesia kerajaan-kerajaan sudah memiliki tata kelola yang pemerintahannya sudah baik dan teratur. Pada zaman kerajaan kemampuan bela diri yang tinggi sangat diandalkan dalam mempertahankan kekuasaan atau wilayah supaya tidak menjadi jajahan.
    Pada zaman kerajaan semua para jawara ahli bela diri mendapatkan tempat yang istimewa ditengah masyarakat, karena mereka dianggap sebagai tempat untuk berlindung dari serangan para penjajah pada posisi saat itu belum ada hukum yang mengikat, bahkan para jawara pada saat itu mereka menjadikan sebuah wilayah yang dilindungi itu sebagai pengahasilan yaitu dengan mengumpulkan upeti dari setiap masyarakat yang meminta perlindungan. Pada zaman kerajaan sangat banyak sekali anak-anak muda berkeinginan mempunyai ilmu bela diri yang handal agar bisa menjadi seorang kesatria atau prajurit yang digunakan sebagai benteng perluasan wilayah atau pertahanan kerajaan.
    Pada masa perkembangan kerajaan Islam olahraga bela diri menjadi sarana untuk mengenalkan ajaran Islam. Sehingga kerajaan-kerajaan Islam terkenal dengan ketinggian ilmu bela dirinya sehingga menjadikan kerajaan yang tanggung dalam meluaskan wilayah dan menyebarkan ajaran islam ke seluruh pelosok diIndonesia. Kerajaan Islam pada saat itu berkembang sangat pesat yaitu dengan banyaknya kerajaan islam yang bermunculan diantaranya, kerajaan Samudra Pasai, kerajaan Mataram, kerajaan Kutai, Tarumanegara, Kediri, Singasari, Mataram yang terkenal dengan pasukan yang tangguh sehingga memiliki wilayah yang sangat luas. Pada masa kerajaan istilah kata pencak silat itu belum ada. 
    Dalam Notosoejitno, pada tahun 1019-1041 pada masa Kerajaan Kahuripan yang dipimpin oleh Prabu Erlangga dari Sidoarjo, sudah mengenal bela diri pencak silat dengan istilah „Eh Hok Hik‟ yang artinya “maju selangkah memukul”.

    B. Perkembangan Pada Zaman Penjajahan Belanda

    Pada saat itu di masa penjajahan Belanda Pencak Silat itu adalah suatu kegiatan yang dilarang oleh pemerintahan Belanda, karena dianggap sebagai kegiatan yang dapat mengancam keberlangsungan penjajahan, bahkan hampir semua kegiatan pada saat itu dilarang dan ditindak tegas bagi siapa yang melanggar aturan yang telah ditetapkan.
    Pada masa penjajahan Belanda kegiatan pencak silat diam-diam berbentuk kelompok-kelompok kecil, tetapi kemudian menjadi aktivis pencak silat mencampur budaya dengan sedikit pencak silat terus melestarikan budaya dan pencak silat bangun dan menjadi referensi untuk proses pewarnaan pencak silat untuk masa sesudahnya.

    C. Perkembangan Pada Pendudukan Jepang

    Pada masa penjajahan Jepang strategi politik yang digunakan sangan berbeda dengan masa penjajahan Belanda. Pencak Silat yang merupakan bela diri yang berasal dari indonesia diizinkan untuk terus dikembangkan untuk kepentingan Jepang yang bertujuan untuk
    mempertahankan diri dari serangan tentara sekutu. Dalam pelaksanaan latihan pencak silat atas anjuran Shimitsu Pusat Pelatihan Pencak Silat adalah tuan rumah resmi dokter Jepang. Sebuah gerakan lahir untuk seluruh Jawara pencak silat saat ini diatur oleh pemerintah.
    Walaupun Jepang memberikan kesempatan kepada rakyat Indonesia untuk melakukan kegiatan yang menghidupkan unsurunsur warisan kebangsaan khususnya belajar pencak silat, tujuannya adalah untuk mempergunakan semangat yang dimiliki generasi bangsa Indonesia untuk kepentingan Jepang sebagai bantuan menghadapi tentara sekutu bukan untuk kepentingan Nasional dalam mewujudkan Kemerdekaan. Namun, penaklukan Jepang memiliki keuntungan bisa menambah rasa nasionalisme anak mudabelajar pencak silat dan melakukan pencak silat cara menghancurkan penjajahan dan mempertahankan nilai-nilai luhur yang melekat dalam pencak silat di Indonesia pembentukan kepribadian sebagai generasi penerus bangsa.

    D. Perkembangan Pencak Silat di Tanah Air

    Secara resmi didirikan pada 18 Mei 1948 Organisasi pencak silat Indonesia disebut Ikatan
    pencak silat Indonesia, disingkat IPSI di Surakarta, atas inisiatif Bpk. Wongsonegoro, di kantor sebagai ketua Pusat Kebudayaan. Neitiid Kebebasan pencak silat telah berkembang di setiap daerah, jadi pengembangan di awal terasa hebat setiap tempat di sekolah atau sekolah seni bela diri yang memiliki karakter atau budaya di daerah manapun di Indonesia.
    Sebelum terlaksananya pada saat itu Kongres Ikatan Pencak Silat Indonesia atau disingkat IPSI IV pada tahun 1973. Mr.Wongsonegoro yang digantikan oleh Brigjen Tjokropronolo
    sebagai ketua IPSI. Dalam masa kepemimpinannya berhasil menyatukan aliran pencak silat kedalam organisasi IPSI, yang disebut dengan 10 perguruan historis. 

    Kesepuluh perguruan tersebut diantaranya adalah:

    1. Tapak Suci : Tanamas dan Haryadi M.
    2. KPS Nusantara : Rahmadi, Djoko Waspodo dan Hadi Mulyo
    3. Perisai Diri : Arnowo Adji
    4. Prashadja Mataram : Sutardjonegoro
    5. Perpi Harimurti : Sukowinadi
    6. Perisai Putih : Maramis, Runtu, Sutedjo dan Himantoro
    7. Putra Betawi : H. Saali
    8. Setia Hati : H.M. Zain dan Harsono
    9. Setia Hati Teratai : Imam Suyitno Pamudji dan Januarno
    10. PPSI : H. Suhari Sapari


    Berkat semangat Pejuang dan Pejuang Pencak yang kuat silat waktu itu, pencak silat sudah mulai berlaga pada pameran Pekan Olahraga Nasional I di PON VII, tetapi pada Pekan Olahraga Nasional VIII tahun 1975. Pencak silat dipertandingkan secara resmi pada kepemimpinan Bapak Cokropranolo. Semenjak dipertandingkan secara resmi di PON VIII Pencak Silat rutin dipertandingkan pada beberapa pekan olahraga nasional di antaranya (Pekan Olahraga Bank (PORBANK), Pekan Olahraga Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (PORABRI), Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS). Pekan Olahraga Pelajar (POPNAS). Pekan Olahraga Asia Tenggara (SEA GAMES) dan juga berkompetisi di Piala Dunia (acara tunggal). Pada Asian Games 2018 (Asian Games, XVIII) dilaksanakan di langsungkan di Jakarta dan Palembang Pencak Silat resmi berlangsung, diikuti 16 negara Asia dan kategori pertandingan tunggal, ganda dan regu.
    Perkembangan pencak silat saat ini begitu berkembang sangat pesat dikarenakan sudah digelarnya beberapa pertandingan pencak silat di berbagai kejuaraan multi event baik skala nasional maupun internasional sehingga memberikan gambaran bahwa olahraga pencak silat sudah menyebar ke seluruh dunia, bahkan saat ini dengan diikutinya perkembangan teknologi yang sangat cepat dikanca dunia olahraga juga tidak terlepas juga momen ini dimanfaatkan oleh negara-negara yang sudah mulai konsen terhadap pencak silat mengembangkan keilmuan pencak silat supaya bisa meraih medali dan peningkatan prestasi. Pada munas IPSI XI tahun 2007, dalam peraturan pertandingan sudah ada juga pertandingan usia pra remaja dengan rentang usia 9-13 tahun. Dengan adanya aturan terkait pertandingan tersebut, untuk siswa sekolah dasar mulai dipertandingkan secara resmi pertandingan pencak silat melalui Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal TK dan SD sebagai olahraga pendidikan serta juga dilakukan dibeberapa tingkat, yaitu SMP dan SMA, kejuaraan tersebut sudah mulai dilakukan pada tahun 2008. Kejuaraan tersebut diberi nama Olimpiade Olahraga Sekolah Nasional (O2SN) bahkan sampai pada saat ini juga kejuaraan O2SN terus-menerus dilakukan secara kontinu mulai dari level kabupaten/kota, provinsi dan Nasional. Bahkan ada juga kejuaraan pada pelaksanaan kejuaraan PON Remaja I tahun 2013 yang dilaksanakan di Surabaya pencak silat termasuk salah satu nomor yang dipertandingkan secara resmi.

    Dan saat ini pencak silat telah menjadi salah satu cabang olahraga Asian Games. Bahkan pencak silat kembali dipertandingkan di SEA Games sejak 1987 yang baru memasuki tahun ke-14 SEA Games. Organisasi pencak silat yang diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia(IPSI). IPSI didirikan pada tanggal 18 Mei 1984 di Surakarta, Jawa Tengah. Saat ini Ketua Umum IPSI Lt. gen. TNI (pensiunan) Prabowo Subianto. Menurut catatan IPSI, setidaknya ada 840 perguruan pencak silat lain di tanah air. 

    10 perguruan atau paguron tersebut antara lain:

    1. Phasyadja Mataram
    K.R.T. Soetardjonegoro mendirikan Perguruan yang bernama Phashadja Mataram, perguruan ini didirikan pada tanggal 20 oktober 1950 tepatnya di Yogyakarta. Nama Phashadja dalam terjemahan, yaitu Pha pentahapan atau puasa, Sha shanjata atau senjata dan Dja jjumedul atau pemberontakan, berarti pelepasan senjata dengan puasa. Dengan demikian, selain pendidikan jasmani, siswa Phashadja Mataram harus melalui Riyadh dan shalat malam dan puasa jika ingin meningkatkan derajatnya.

    2. Persaudaraan Setia Hati
    Pencak Setia Hati menciptakan Ki Ngabehi Surodiwirjo pada tahun 1903 di kawasan Gringsing, Tambak, Surabaya, Jawa Timur. Saat itu, permainan itu bernama pencak Djojo Gendilo Tjipto Moeljo setelah perkumpulannya Sedoeloer Toenggal Ketjer. Pada tahun 1917, namanya diubah menjadi Persaudaraan Setia Hati yang berkedudukan di Madiun, Jawa Timur.

    3. Perisai Diri
    Perisai Diri didirikan oleh Raden Mas Soebandiman Dirdjoatmodjo pada tanggal 2 Juli 1955 di Surabaya, Jawa Timur. 

    4. Perisai Putih 
    Perisai Putih didirikan pada tanggal 1 Januari 1967 di Surabaya oleh Raden Achmad Boestami Barasoebrata atau yang juga dikenal dengan Pak Boestam.

    5. Tapak Suci
    Tapak Suci Putera Muhammadiyah atau lebih dikenal dengan Tapak Suci adalah sebuah aliran silat Islami yang berlandaskan Al-Qur'an dan As-Sunnah, dengan semangat persaudaraan. Mereka dipimpin oleh Persyarikatan Muhammadiyah sebagai Organisasi Otonom ke-11. Tapak Suci didirikan oleh Rabbi Awal ke-10 pada tahun 1383 H, atau bertepatan dengan tanggal 31 Juli 1963 di Kauman, Yogyakarta. Tapak Suci memiliki motto “Dengan iman dan akhlak aku menjadi kuat, tanpa iman dan akhlakku lemah”.

    6. Keluarga Pencak Silat Nusantara
    Pada awalnya Keluarga Pencak Silat Nusantara atau KPS Nusantara didirikan sebagai kelompok belajar informal pada tanggal 28 Juli 1968 di Jakarta oleh 3 orang intelektual muda yang aktif di bidang teknis IPSI, yaitu Mohamed Hadimulyo, B.Sc., dr. . Mohamad Djoko Waspodo dan dr. Rachmadi Djoko Suwignjo. Mereka adalah tiga murid dari dua pesilat hebat Pencak Setia Hati, yakni Marijoen Soedirohadiprodjo dan Rachmad Soeronagoro.

    7. Perguruan Pencak Indonesia Harimurti
    Suko Winadi adalah salah satu seseorang yang mendirikan Perguruan Pencak Indonesia Harimurti atau bisa disingkat dengan nama PerPI Harimurti. Perguruan ini didirikan pada tanggal 23 oktober 1932 pada tepatnya di Yogyakarta. Aliran pencak silat ini dikenal dengan nama Pencak Tejokusuman.

    8. PPS Putra Betawi
    PPS Putra Betawi didirikan pada tanggal 20 Januari 1972 sebagai wadah penyatuan berbagai aliran dan aliran silat Betawi menjadi satu organisasi. 

    9. Persaudaraan Setia Hati Terate
    Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) awalnya bernama Setia Hati Pencak Sport Club (SH PSC) didirikan pada tahun 1922 di Pilangbango, Madiun, Jawa Timur, Ki Hadjar Hardjo Oetomo, murid Ki Ngabehi Surodiwirjo, magbubuhat. di Pencak Setia Hati. Beberapa bulan kemudian, kegiatan yang diblokir mulai menginspirasi lagi. Pada tahun 1942, ketika penjajah Jepang tiba di Indonesia, SH Pemuda Sport Club berganti nama menjadi SH Terate.

    10. Persatuan Pencak Silat di Indonesia
    PPSI Pencak Silat Indonesia baru-baru ini didirikan pada tanggal 17 Agustus 1957 di Bandung, Jawa Barat, di bawah Kolonel R.A. Kosasih, panglima tentara dan wilayah Siliwangi III, dibantu oleh Kolonel Hidayat dan Kolonel Harun. Salah satu tujuan PPSI adalah mengerahkan kekuatan ordo pencak silat untuk satu peleton dalam menghadapi pemberontakan DI/TII yang sedang maju di Jawa Barat, Lampung, Jakarta, dan lain-lain.