Siapa bilang bahwa Atlet Pencak Silat di Indonesia itu hanya modal bela diri saja? Faktanya, ketika membintangi sebuah film laga atau action, banyak aktor dari Indonesia atau Tanah Air ini yang sangat menguasai kemampuan bela diri ini menjadi aktor atau pemeran film. Apalagi saat ini film action sudah menjadi salah satu genre yang sangat digemari di Indonesia. Kemampuan bela diri ini sudah menjadi bagian dari mereka para aktor tanah air ini untuk menjadi sebuah tontonan yang menegangkan. Bela diri itu memiliki beberapa macam jenis, ada juga yang khas Indonesia yang sering biasa disebut pencak silat dan ada juga yang berasal dari negara lain. Olahraga bela diri yang satu ini selain menyehatkan juga sangat mampu menjadi benteng atau acuan pembelaan diri saat terjadi hal bahay ataupun hal yang tidak diinginkan. Pencak silat merupakan Seni bela diri asli Indonesia, yang kini kian mendunia. Bukan hanya mengikuti kejuaraan kelas dunia saja, tetapi silat juga kerap dikenalkan lewat demonstrasi atau koreografi bela diri dalam film-film action Hollywood. Inilah Aktor-aktor laga atua action Indonesia yang memperkenalkan langsung seni bela diri pencak silat ke kanca dunia atau mata Internasional. Mereka diantaranya yaitu Iko Uwais, Yayan Ruhian, dan Cecep Arif Rahman.
1. IKO UWAIS
Uwais Qorny atau lebih dikenal dengan Iko Uwais lahir pada 12 Februari 1983 di Jakarta. Iko Uwais adalah seorang aktor, koreografer dan atlet pencak silat Indonesia. Iko Uwais adalah putra Mustafa Kamaluddin dan Maisyaroh Kamaluddin.
Film ini dirilis pada akhir tahun 2015. Dalam film Star Wars, Iko Uwais menjemputnya melawan Razoo Qin-Fee, salah satu antagonis yang ahli dalam melawan film Star Wars.
Iko besar di Betawi dan merupakan penduduk Jakarta. Iko sudah mengenal Indonesia sejak pencak silat, yaitu Pencak Silat. Iko belajar pencak silat di bawah pengawasan pamannya, yang memiliki sekolah pencak silat bernama Tiga Berantai di Sekolah Silat Betawi.
Banyaknya ajaran pencak silat sejak kecil yang membuat Iko Uwais membuktikan dirinya sebagai ahli pencak silat dengan meraih juara III pencak silat tingkat Jakarta pada tahun 2003. Dua tahun kemudian, tepatnya tahun 2005, Iko terbukti menjadi pesilat terbaik kejuaraan silase nasional kategori demonstrasi.
Pada 25 Juni 2012, setelah 3 bulan berpacaran, Iko Uwais menikah dengan penyanyi Audy Item. Dan sekarang mereka memiliki dua anak.
Selain berlatih pencak silat, Iko Uwais juga menyukai sepak bola. Ia masih sempat menjadi pemain sepak bola B-league di klub-klub sepak bola Indonesia, namun segera naik karena klubnya bangkrut. Ia langsung memfokuskan kemahiran pencak silatnya yang membawanya ke mancanegara seperti Inggris, Prancis, Rusia, Kamboja dan Laos untuk menekuni ilmu bela diri.
Bahkan sebelum setenar sekarang, Iko Uwais kembali bekerja di sebuah perusahaan telekomunikasi sebagai sopir truk untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dalam biografi Iko Uwaise, kita mengetahui bahwa ia pertama kali mengenal dunia seni ketika Gareth Evans, seorang sutradara terkenal dari Wales, mengunjungi latihan pencak silase Iko Uwaise. Gareth Evans sedang syuting film dokumenter seni bela diri pada saat itu.
Saat merekam, dia melihat kemampuan bela diri Iko Uwais, kemudian dia tertarik dengan keterampilan Iko Uwais dibandingkan dengan teman-teman Iko yang lain. Sampai saat itu, Gareth Evans menawarkan Iko Uwais untuk membintangi filmnya, di mana banyak seni bela diri menunjukkan bahwa dia adalah Merantau. Iko Uwais langsung menerima tawaran tersebut dan mengaku sangat puas dengan tawaran tersebut. Ini adalah pertama kalinya dia memasuki dunia seni.
Iko Uwais menandatangani kontrak lima tahun dengan Rumah Produksi Gareth Evans. Merantau sendiri merupakan film garapan sutradara Gareth Evans, yang banyak menampilkan pertarungan seni bela diri. Setelah menandatangani kontrak lima tahun dengan Gareth Evans dan perusahaan produksinya, Iko mengambil pekerjaan sehari-hari sebagai pengemudi perusahaan telekomunikasi.
Merantau sukses di pasaran, meski Iko Uwais baru saja diperkenalkan ke dunia akting, namun ia tampil sangat baik di setiap adegan. Di Merantau, dia sulit mendapatkan aksen dari Sumatera Barat karena dia adalah penduduk Betawi.
Film lain berjudul Iko Uwais, yang akan semakin dikenal di Hollywood dan dunia perfilman, adalah The Raid: Redemption, di mana Iko Uwais memerankan Rama, seorang ahli bela diri polisi. Itu dirilis kemudian pada tahun 2012.
Film ini menjadi sukses besar. Banyak kritikus film menganggap The Raid adalah film seni bela diri terbaik. Dalam The Raid, Iko Uwais juga berperan sebagai koreografer bersama aktor lainnya, yaitu Yayan Ruhian.
Film ini dirilis pada akhir tahun 2015. Dalam film Star Wars, Iko Uwais menjemputnya melawan Razoo Qin-Fee, salah satu antagonis yang ahli dalam melawan film Star Wars.
Iko besar di Betawi dan merupakan penduduk Jakarta. Iko sudah mengenal Indonesia sejak pencak silat, yaitu Pencak Silat. Iko belajar pencak silat di bawah pengawasan pamannya, yang memiliki sekolah pencak silat bernama Tiga Berantai di Sekolah Silat Betawi.
Banyaknya ajaran pencak silat sejak kecil yang membuat Iko Uwais membuktikan dirinya sebagai ahli pencak silat dengan meraih juara III pencak silat tingkat Jakarta pada tahun 2003. Dua tahun kemudian, tepatnya tahun 2005, Iko terbukti menjadi pesilat terbaik kejuaraan silase nasional kategori demonstrasi.
Pada 25 Juni 2012, setelah 3 bulan berpacaran, Iko Uwais menikah dengan penyanyi Audy Item. Dan sekarang mereka memiliki dua anak.
Selain berlatih pencak silat, Iko Uwais juga menyukai sepak bola. Ia masih sempat menjadi pemain sepak bola B-league di klub-klub sepak bola Indonesia, namun segera naik karena klubnya bangkrut. Ia langsung memfokuskan kemahiran pencak silatnya yang membawanya ke mancanegara seperti Inggris, Prancis, Rusia, Kamboja dan Laos untuk menekuni ilmu bela diri.
Bahkan sebelum setenar sekarang, Iko Uwais kembali bekerja di sebuah perusahaan telekomunikasi sebagai sopir truk untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dalam biografi Iko Uwaise, kita mengetahui bahwa ia pertama kali mengenal dunia seni ketika Gareth Evans, seorang sutradara terkenal dari Wales, mengunjungi latihan pencak silase Iko Uwaise. Gareth Evans sedang syuting film dokumenter seni bela diri pada saat itu.
Saat merekam, dia melihat kemampuan bela diri Iko Uwais, kemudian dia tertarik dengan keterampilan Iko Uwais dibandingkan dengan teman-teman Iko yang lain. Sampai saat itu, Gareth Evans menawarkan Iko Uwais untuk membintangi filmnya, di mana banyak seni bela diri menunjukkan bahwa dia adalah Merantau. Iko Uwais langsung menerima tawaran tersebut dan mengaku sangat puas dengan tawaran tersebut. Ini adalah pertama kalinya dia memasuki dunia seni.
Iko Uwais menandatangani kontrak lima tahun dengan Rumah Produksi Gareth Evans. Merantau sendiri merupakan film garapan sutradara Gareth Evans, yang banyak menampilkan pertarungan seni bela diri. Setelah menandatangani kontrak lima tahun dengan Gareth Evans dan perusahaan produksinya, Iko mengambil pekerjaan sehari-hari sebagai pengemudi perusahaan telekomunikasi.
Merantau sukses di pasaran, meski Iko Uwais baru saja diperkenalkan ke dunia akting, namun ia tampil sangat baik di setiap adegan. Di Merantau, dia sulit mendapatkan aksen dari Sumatera Barat karena dia adalah penduduk Betawi.
Film lain berjudul Iko Uwais, yang akan semakin dikenal di Hollywood dan dunia perfilman, adalah The Raid: Redemption, di mana Iko Uwais memerankan Rama, seorang ahli bela diri polisi. Itu dirilis kemudian pada tahun 2012.
Film ini menjadi sukses besar. Banyak kritikus film menganggap The Raid adalah film seni bela diri terbaik. Dalam The Raid, Iko Uwais juga berperan sebagai koreografer bersama aktor lainnya, yaitu Yayan Ruhian.
Juga pada tahun 2012, Iko Uwais melepaskan pacarnya dengan menikahi Audy Item yang berprofesi sebagai penyanyi pada 25 Juni 2012. Dari pernikahan tersebut mereka dikaruniai seorang anak bernama Atreya Syahla Putri Uwais.
Selain itu, film The Raid II pun langsung digarap dan pemeran utama tetap yang mendatangkan Iko Uwais, sebenarnya dialah yang memerankan toko Ram di film tersebut. Itu adalah film baginya dan sekaligus film yang menjadi terkenal di dunia perfilman internasional.
Selain itu, film The Raid II pun langsung digarap dan pemeran utama tetap yang mendatangkan Iko Uwais, sebenarnya dialah yang memerankan toko Ram di film tersebut. Itu adalah film baginya dan sekaligus film yang menjadi terkenal di dunia perfilman internasional.
Raid II atau yang dikenal dengan The Raid: Retaliation dirilis pada tahun 2014. Film ini sama suksesnya dengan film-film sebelumnya yang dibintangi oleh Iko Uwais. Dia juga sempat membintangi Man Of Tai Chi karya Keanu Reeves sebagai aktor pendukung dalam film tersebut. Menyusul kesuksesan perannya dalam The Raid I & II, Iko Uwais pun langsung ditawari untuk membintangi Star Wars: The Force Awakens yang disutradarai oleh J. J. Abrams.
Film yang disutradarai oleh Iko Uwais :
Merantau (2009)
The Raid (2012)
Man of Tai Chi (2013)
The Raid 2: Berandal (2014)
Star Wars: The Force Awakens (2015)
Headshot (2016)
Beyond Skyline (2017 )
The Night Comes for Us (2018 )
Triple Threat (2018)
Mile 22 (2018)
The Raid (2012)
Man of Tai Chi (2013)
The Raid 2: Berandal (2014)
Star Wars: The Force Awakens (2015)
Headshot (2016)
Beyond Skyline (2017 )
The Night Comes for Us (2018 )
Triple Threat (2018)
Mile 22 (2018)
Dan banyak juga penghargaan yang didapatkan oleh iko uwais, yaitu diantaranya:
- Republika Awards pada tahun 2014 kategori Tokoh Perubahan Republika Terbaik
- Infotainment Awads pada tahun 2016 kategori Indonesia Celebrity of World Achievement
- JawaPos Group Awards pada tahun 2016 kategori Aktor Terbaik
- Infotainment Awads pada tahun 2016 kategori Indonesia Celebrity of World Achievement
- JawaPos Group Awards pada tahun 2016 kategori Aktor Terbaik
Menurut banyak orang, Iko Uwais diikuti sebagai aktor laga asal Indonesia, yang mengharumkan nama Indonesia di dunia perfilman internasional dan juga memperkenalkan pencak silat ke dunia internasional.
2. YAYAN RUHIYAN
Yayan Ruhian adalah aktor dan pengacara Indonesia. Yayan Ruhian lahir di Tasikmalaya pada 19 Oktober 1968, yang artinya berusia 53 tahun. Agama Yayan Ruhian adalah Islam.Yayan Ruhian adalah salah satu artis Indonesia yang sudah keliling dunia guys. Saat ini, Yayan Ruhian dikenal sebagai pemeran utama dalam Boys Kill World, sebuah film Hollywood.
Yayan Ruhian telah bela diri di Sekolah Dasar Pencak Silat (PSTD) di Indonesia sejak ia berusia 13 tahun. Sedangkan debut aktingnya pada tahun 2009 dalam film Merantau.
Yayan Ruhian telah bela diri di Sekolah Dasar Pencak Silat (PSTD) di Indonesia sejak ia berusia 13 tahun. Sedangkan debut aktingnya pada tahun 2009 dalam film Merantau.
Di sisi lain, Yayan Ruhian lebih dikenal setelah bermain pada 2011 di The Raid sebagai Mad Dog. Tak hanya itu, gerakan pencak silatnya juga diapresiasi di luar negeri. Yayan Ruhian telah melihat banyak perusahaan film asing dari The Raid.
Seperti yang telah disebutkan, Yayan Ruhian telah melihat banyak perusahaan film asing dari The Raid. Yayan Ruhian diketahui telah membintangi 3 film Hollywood, Star Wars: The Force Awakens pada 2015, Beyond Skyline pada 2017 dan John Wick: Chapter 3 - Parabellum.
Seperti yang telah disebutkan, Yayan Ruhian telah melihat banyak perusahaan film asing dari The Raid. Yayan Ruhian diketahui telah membintangi 3 film Hollywood, Star Wars: The Force Awakens pada 2015, Beyond Skyline pada 2017 dan John Wick: Chapter 3 - Parabellum.
Dia adalah bintang Film Boys Kill World. Masih diketahui bahwa Yayan Ruhian mendapat peran utama dalam film Hollywood Boys Kill World. Dalam film ini, Yayan akan berkolaborasi dengan Bill SkarsgÄrd dan Samara Weaving. Boys Kill World masih dalam proses produksi, masih bersiap untuk syuting di Afrika Selatan.
3. CECEP ARIF RAHMAN
Cecep Arif Rahman atau biasa dipanggil Kang Cecep adalah seorang seniman, atlet dan guru pencak silat di Indonesia. Berkat peran The Assassin di The Raid 2, popularitasnya terbukti. Kami bertemu Cecep Arif Rahman, yang dijuluki artis Panglipur Lara Silat. Sebelum The Raid 2, Cecep Arif Rahman hanya seorang guru SD biasa di SDN 3 Tegal Panjang, Sucinaraja, Garut.
Cecep Arif Rahman besar di kaki Gunung Galunggung, Garut. Kakeknya yang merupakan ketua silat, mendorongnya untuk belajar silat di Panglipur Galih, Perguruan Garut, sejak 1986. Dia mengajar silat di sekolah ini. Sekolah mendukung penuh keterampilan pencak silatnya. Misalnya, ketika Cecep mengikuti berbagai festival salad internasional, sekolah juga mendukungnya. Kang Cecep berpartisipasi dalam Festival Seni Bela Diri Internasional di Prancis pada tahun 2000. Festival Bersi dihadiri oleh banyak ahli seni bela diri dari semua disiplin ilmu. Dan Cecep adalah wakil dari pencak silat. Silat ketiga ada di festival. Dua lainnya adalah Kungfu dan Taekwondo. Selama keikutsertaannya dalam festival di Prancis, Cecep mendapat tawaran untuk belajar silase di Prancis. Dia telah mengajar seni bela diri di Perancis, Italia, Inggris, Belanda dan Amerika Serikat.
Karir pencak silat memperkenalkannya dari tahun 2005 hingga 2008 di Bercy Festival des Arts Martiaux di Prancis. Cecep memenangkan hadiah pertama. pada Kejuaraan Pencak Silat Internasional di Thailand pada pertengahan 1990-an. Cecep bertemu Iko Uwais dan Yayan Ruhian di Festival Bercy pada 2006. Pada 2008, mereka berdua menghubungi Cecep untuk membantu mereka membuat film pertamanya, Merantau. Tetapi pada saat itu, dia baru saja diangkat sebagai juru tulis dan menolak undangan itu. Dibutuhkan pemain Kerabit. Pertemuannya dengan Gareth Evans, sutradara The Raid, membuat Cecep terlibat dalam beberapa proyek film, antara lain Merantau dan seri pertama, The Raid.
Kemudian kita beralih ke The Raid 2, di mana empat aktor manusia berperan sebagai The Assassin. Perannya di The Raid 2 adalah untuk memperkenalkan Cecep ke banyak orang di Indonesia dan berhasil menarik perhatian dunia internasional. Cecep memiliki peran lain dalam film aksi Indonesia lainnya 3: Alif, Lam, Mim, yang dirilis pada tahun 2015. Ia menggandeng Asarot guru Alif, Lam dan Mim. Dia juga memainkan lebih dari satu peran di Cecep. Dia mulai sebagai stylist gulat. Kang Cecep juga menggandeng Rafael dalam film pendek berjudul The Gate. Kang Cecep menjadi lebih populer karena partisipasinya dalam film besar Star Wars: The Force Awaken. Bersama Yayan Ruhian dan Iko Uwais, ketiganya hadir.
Cecep Arif Rahman besar di kaki Gunung Galunggung, Garut. Kakeknya yang merupakan ketua silat, mendorongnya untuk belajar silat di Panglipur Galih, Perguruan Garut, sejak 1986. Dia mengajar silat di sekolah ini. Sekolah mendukung penuh keterampilan pencak silatnya. Misalnya, ketika Cecep mengikuti berbagai festival salad internasional, sekolah juga mendukungnya. Kang Cecep berpartisipasi dalam Festival Seni Bela Diri Internasional di Prancis pada tahun 2000. Festival Bersi dihadiri oleh banyak ahli seni bela diri dari semua disiplin ilmu. Dan Cecep adalah wakil dari pencak silat. Silat ketiga ada di festival. Dua lainnya adalah Kungfu dan Taekwondo. Selama keikutsertaannya dalam festival di Prancis, Cecep mendapat tawaran untuk belajar silase di Prancis. Dia telah mengajar seni bela diri di Perancis, Italia, Inggris, Belanda dan Amerika Serikat.
Karir pencak silat memperkenalkannya dari tahun 2005 hingga 2008 di Bercy Festival des Arts Martiaux di Prancis. Cecep memenangkan hadiah pertama. pada Kejuaraan Pencak Silat Internasional di Thailand pada pertengahan 1990-an. Cecep bertemu Iko Uwais dan Yayan Ruhian di Festival Bercy pada 2006. Pada 2008, mereka berdua menghubungi Cecep untuk membantu mereka membuat film pertamanya, Merantau. Tetapi pada saat itu, dia baru saja diangkat sebagai juru tulis dan menolak undangan itu. Dibutuhkan pemain Kerabit. Pertemuannya dengan Gareth Evans, sutradara The Raid, membuat Cecep terlibat dalam beberapa proyek film, antara lain Merantau dan seri pertama, The Raid.
Kemudian kita beralih ke The Raid 2, di mana empat aktor manusia berperan sebagai The Assassin. Perannya di The Raid 2 adalah untuk memperkenalkan Cecep ke banyak orang di Indonesia dan berhasil menarik perhatian dunia internasional. Cecep memiliki peran lain dalam film aksi Indonesia lainnya 3: Alif, Lam, Mim, yang dirilis pada tahun 2015. Ia menggandeng Asarot guru Alif, Lam dan Mim. Dia juga memainkan lebih dari satu peran di Cecep. Dia mulai sebagai stylist gulat. Kang Cecep juga menggandeng Rafael dalam film pendek berjudul The Gate. Kang Cecep menjadi lebih populer karena partisipasinya dalam film besar Star Wars: The Force Awaken. Bersama Yayan Ruhian dan Iko Uwais, ketiganya hadir.